Selasa, 09 September 2008

Jaringan lokal nirkabel

Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.

LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.

WLAN diharapkan berlanjut menjadi sebuah bentuk penting dari sambungan di banyak area bisnis. Pasar diharapkan tumbuh sebagai manfaat dari WLAN diketahui. Frost & Sullivan mengestimasikan pasar WLAN akan menjadi 0,3 miiyar dollar AS dalam 1998 dan 1,6 milyar dollar di 2005. Sejauh ini WLAN sudah di-install in universitas-universitas, bandara-bandara, dan tempat umum besar lainnya. Penurunan biaya dari peralatan WLAN jugahas membawanya ke rumah-rumah. Namun, di Inggris UK biaya sangat tinggi dari penggunaan sambungan seperti itu di publik sejauh ini dibatasi untuk penggunaan di tempat tunggu kelas bisnis bandara, dll. Pasar masa depan yang luas diramalkan akan pulih, kantor perusahaan dan area pusat dari kota utama. Kota New York telah memulai sebuah pilot program untuk menyelimuti seluruh distrik kota dengan internet nirkabel. Perangkat WLAN aslinya sangat mahal yang hanya digunakan untuk alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit dilakukan atau tidak memungkinkan. Seperti tempat yang sudah dilindungi lama atau ruang kelas, meskipun jarak tertutup dari 802.11b (tipikalnya 30 kaki.) batas dari itu menggunakan untuk gedung kecil. Komponen WLAN sangat cukup mudah untuk digunakan di rumah, dengan banyak di set-up sehingga satu PC (PC orang tua, misalnya) dapat digunakan untuk share sambungan internet dengan seluruh anggota keluarga (pada saat yang sama tetap kontrol akses berada di PC orang tua). Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhirn 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari IEEE 802.11 (Wi-Fi) (lihat artikel terpisah) dan HomeRF (2 Mbit/s, disarankan untuk rumah, antahberantahdi Inggris ). Sebuah alternatif ATM-seperti teknologi standar 5 GHz, HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di pasaran, dan dengan dirilisnya yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a (5 GHz) dan standar 802.11g (2.4 GHz), hampir pasti tidak mungkin.

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL



Wireless Local Area Network (LAN) atau dalam bahasa Indonesia "Jaringan
Komputer Nirkabel" adalah sebuah sistem komunikasi yang diimplementasikan
sebagai pengembangan, atau alternatif untuk Wired Local Area Network.
Menggunakan teknologi frekwensi radio (RF), jaringan komputer nirkabel
mengirim dan menerima data melalui udara, mengurangi/meniadakan kebutuhan
penggunaan koneksi melalui kabel. Karena itu, jaringan komputer nirkabel
mengkombinasikan konektivitas data dengan kebutuhan pengguna yang
berpindah-pindah (mobile) atau dibatasi dengan kondisi yang menyulitkan
penggunaan jaringan komputer menggunakan kabel (misalnya di daerah
pedalaman).
Wireless LAN (jaringan komputer nirkabel) telah berkembang dengan pesat
hampir di semua tingkat group pengguna komputer, termasuk di lingkungan
kesehatan, bisnis retail, pabrik, gudang, dan akademis. Industri-industri
tersebut telah memperoleh keuntungan dari produktivitas yang diperoleh dari
penggunaan komputer genggam dan notebook untuk mengirimkan informasi
real-time ke komputer pusat untuk diproses. Jaringan Komputer Nirkabel saat
ini telah diakui sebagai alternatif konektivitas multi-fungsi untuk
menjangkau pelanggan yang lebih luas. Business Research Group, sebuah
perusahaan riset pasar meramalkan kenaikan enam kali lipat dalam peningkatan
nilai penjualan perangkat jaringan komputer nirkabel pada akhir tahun 2000,
kira-kira senilai dua milyard USD.




Ketergantungan yang besar terhadap jaringan komputer dalam berbagai bisnis
yang disertai pertumbuhan Internet dan layanan online yang melesat adalah
bukti-bukti kuat betapa pentingnya keuntungan yang diperoleh dari sistem
informasi (data) yang dapat digunakan bersama. Dengan menggunakan jaringan
komputer nirkabel, para pengguna komputer dapat mengakses informasi tanpa
perlu mencari sebuah tempat untuk menancapkan kabel, dan para manajer
jaringan dapat membangun atau memperbesar jaringan tanpa perlu memasang atau
memindahkan kabel-kabel. Jaringan komputer nirkabel menawarkan produktivitas
dan keunggulan biaya rendah dibandingkan jaringan komputer tradisional:

1. Mobilitas: Sistem komputer nirkabel dapat menyediakan akses informasi
real-time kepada setiap pengguna dalam organisasi. Mobilitas ini memberikan
produktivitas dan kesempatan layanan-layanan yang sebelumnya tidak mungkin
diperoleh dari jaringan komputer menggunakan kabel.

2. Kemudahan dan Kecepatan dalam Pemasangan: Memasang sebuah sistem jaringan
komputer nirkabel sebenarnya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah dan
tidak membutuhkan keperluan menarik kabel melalui tembok dan atap ruangan.

3. Fleksibilitas dalam Pemasangan : Teknologi nirkabel memungkinkan jaringan
komputer diakses dari tempat yang sebelumnya tidak bisa dilakukan oleh
jaringan komputer dengan kabel.

4. Mengurangi Biaya Kepemilikan : Walaupun investasi awal yang dibutuhkan
dalam menyiapkan perangkat jaringan komputer masih lebih mahal daripada
perangkat jaringan komputer menggunakan kabel, biaya pemasangan dan biaya
life-cycle kemudian akan menjadi lebih murah. Keuntungan jangka panjang
adalah pilihan yang terbaik dalam lingkungan usaha yang menuntut perubahan
dan pergerakan terus menerus.

Skalabilitas: Sistem jaringan komputer nirkabel dapat dikonfigurasi dalam
berbagai topologi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi dan pemasangan
spesifik. Konfigurasi sangat mudah dirubah, mulai jarak dari peer-to-peer,
jaringan yang disesuaikan dengan jumlah pengguna, mulai dari beberapa orang
pengguna saja sampai ribuan pengguna yang memungkinkan roaming dalam lingkup
yang luas.






Teknologi Jaringan Komputer Nirkabel
Para pembuat perangkat jaringan komputer nirkabel memiliki sederet teknologi
yang dapat dipilih ketika ingin merancang solusi komputer nirkabel. Setiap
teknologi memiliki berbagai kelebihan dan keterbatasan masing-masing.

TEKNOLOGI NARROWBAND
Sistem radio narrowband mengirim dan menerima informasi dari user melalui
frekwensi radio yang spesifik. Sistem ini berusaha menggunakan gelombang
radio "sesempit" mungkin, hanya untuk mengirimkan informasi. Kemungkinan
terjadi crosstalk (tabrakan) dihindari dengan menempatkan user yang berbeda
pada frekwensi chanel yang berbeda.
Sistem ini mirip dengan nomor telepon pribadi. Jika setiap rumah dalam suatu
lingkungan memiliki nomor telepon tersendiri, orang dalam suatu rumah tidak
akan bisa mendengarkan pembicaraan telepon yang dilakukan oleh tetangganya.
Dalam sebuah sistem radio, privasi dan non-interference tercipta dengan cara
menggunakan frekwensi radio yang berbeda. Alat penerima radio (receiver)
memfilter semua signal radio kecuali frekwensi yang diinginkan.
Dari sisi pengguna, ada suatu kekurangan dalam teknologi narrow band, yaitu
bahwa setiap pengguna harus meminta izin dari organisasi pengelola frekwensi
radio lokal, mis: ORARI.

-TEKNOLOGI SPREAD SPECTRUM
Sebagian besar sistem Jaringan Komputer Nirkabel menggunakan teknologi
spread-spectrum, sebuah teknik frekwensi radio wideband yang dikembangkan
oleh militer untuk digunakan dalam sistem komunikasi yang reliable, aman dan
dapat digunakan dalam misi-misi penting. Spread-spectrum dirancang untuk
pertukaran efisiensi bandwith untuk reliabilitas, integritas dan keamanan
data. Dengan kata lain, teknik ini menggunakan bandwith lebih besar daripada
yang digunakan dalam transmisi narrowband, tapi sebagai hasil dari
pertukaran data ini, signal menjadi lebih kuat dan mudah ditangkap,
memungkinkan alat penerima (receiver) mengetahui parameter-parameter
spread-spectrum yang dipancarkan. Jika alat penerima (receiver) tidak
diarahkan pada frekwensi yang tepat, signal spread-spectrum hanya terdengar
seperti "background".
Ada dua macam radio spread-spectrum: frequency hopping
dan direct sequence.

-Teknologi FREQUENCY-HOPPING SPREAD SPECTRUM
Frequency-Hopping Spread Spectrum (FHSS) menggunakan carrier narrowband yang
mengacak frekwensi dalam sebuah pola yang telah diketahui oleh alat
pengirim (transmitter) dan alat penerima (receiver). Kedua alat tersebut
harus disinkron, efek jaringan digunakan untuk mempertahankan sebuah channel
logik tunggal. Bagi sebuah alat penerima yang digunakan untuk menyadap,
signal FHSS hanya berupa suara impuls jangka pendek.

-TEKNOLOGI DIRECT -SEQUENCE SPREAD SPECTRUM
Direct-Sequence Spread Spectrum (DSSS) menggunakan pola "bit tambahan" untuk
setiap bit data yang dikirimkan. Pola bit ini disebut sebagai chip (atau
kode chip). Semakin panjang chip tersebut, semakin besar kemungkinan data
yang asli dapat dipulihkan (dan tentunya membutuhkan bandwith lebih besar).
Seandainya satu atau lebih bit dalam chip ruak dalam pengiriman, teknik
statistikal yang terpasang pada radio dapat memulihkan data asli tanpa perlu
melakukan request ulang. Bagi alat penerima (receiver) yang tidak diharapkan
menerima data, DSSS hanya nampak sebagai suara wideband berkekuatan kecil
dan akan segera diacuhkan oleh sebagian besar alat penerima (receiver)
narrowband.

-TEKNOLOGI INFRARED
Teknologi yang ketiga, masih sangat jarang digunakan dalam jaringan komputer
nirkabel komersial adalah infrared. Sistem infrared (IR) menggunakan
frekwensi yang sangat tinggi, persis di bawah cahaya yang tampak dalam
spektrum elektromagnetik untuk menghantarkan data. Seperti cahaya, IR tidak
bisa menembus benda padat; maka harus diarahkan (line-of-sight) atau
menggunakan teknik penyebaran. Sistem pengarahan yang murah hanya mampu
menjangkau jarak yang terbatas, kira-kira sejauh tiga kaki dan umumnya
digunakan hanya pada jaringan komputer personal dan beberapa aplikasi
Jaringan Komputer Nirkabel yang spesifik. Teknologi infrared
high-performance tidak praktis untuk pengguna mobile dan sebab itu hanya
digunakan pada jaringan tambahan yang statis. Teknik infrared diffuse (atau
teknik pantulan) dalam Jaringan Komputer Nirkabel tidak membutuhkan
line-of-sight, tapi masih dibatasi oleh bentuk ruang secara individual.



Konfigurasi Jaringan Komputer Nirkabel
Jaringan komputer nirkabel bisa disebut sederhana sekaligus rumit. Pada
dasarnya, dua unit komputer dilengkapi dengan kartu adapter Jaringan
Komputer Nirkabel sudah cukup untuk membuat sebuah jaringan independen
walaupun keduanya terpisah jarak. Hal ini disebut jaringan peer-to-peer.
Jaringan on-demand dalam contoh ini tidak membutuhkan administrasi atau
pra-konfigurasi. Dalam kasus ini setiap klien hanya memiliki akses terhadap
klien lain tanpa mengakses sebuah server pusat.

A. Wireless peer-to-peer network
Menginstal sebuah Titik Akses dapat menambah jangkauan network yang sudah
ada, secara efektif menggandakan wilayah jangkauan di mana komputer-komputer
dapat saling berhubungan. Karena Titik Akses (transceiver) dihubungkan
dengan kabel ke jaringan komputer berkabel maka setiap klien nirkabel akan
memiliki akses ke sumberdaya server sama seperti klien lain (berkabel).
Setiap Titik Akses (transceiver) dapat mengakomodasi banyak klien; jumlah
klien tergantung dari jumlah dan kemampuan transmisi yang digunakan. Banyak
aplikasi yang beredar memungkinkan sebuah transceiver melayani 15-50
komputer.

B. Client and Access Point
Titik Akses (transceiver) memiliki jangkauan yang terbatas, kira-kira 500
kaki dalam ruangan dan 1000 kaki di luar ruangan. Dalam lingkungan yang luas
seperti gudang, atau pada kampus mungkin diperlukan lebih dari satu Titik
Akses. Penempatan Titik Akses (alat transceiver) ditentukan melalui survey
lokasi. Tujuannya adalah untuk meliput wilayah seluas mungkin secara
overlapping (menjangkau wilayah liputan Titik Akses yang lain) sehingga
klien dapat berpindah dari satu wilayah liputan ke wilayah liputan
berikutnya tanpa harus kehilangan kontak dengan jaringan (roaming). Sebuah
Titik Akses harus dapat "mengoper" klien kepada Titik Akses lainnya tanpa
harus disadari oleh si klien, tanpa hubungan yang terputus.

C. Multiple access points and roaming
Untuk memecahkan masalah tersebut dalam topologi, perancang jaringan harus
memilih untuk menggunakan Titik Tambahan (Extension Point) untuk menambah
Titik Akses jaringan. Titik Tambahan kelihatan dan berfungsi seperti Titik
Akses (transceiver), tapi Titik Tambahan tidak terikat pada jaringan
berkabel seperti halnya Titik Akses. Fungsi Titik Tambahan seperti yang
diimplikasikan oleh namanya; alat ini memperluas jangkauan jaringan dengan
cara merelay signal dari sebuah klien ke Titik Akses atau Titik Tambahan.
Beberapa Titik Tambahan bisa dijejerkan untuk menghubungkan pesan dari
sebuah Titik Akses ke sebuah klien yang terletak jauh, seperti sebuah
barisan manusia yang berdiri berjejer saling mengoperkan ember berisi air ke
sumber kebakaran.

D.Use of an extension point
Ada lagi sebuah alat untuk Jaringan Komputer Nirkabel yang patut
dipertimbangkan, yaitu Directional Antenna. Seandainya anda memiliki sebuah
Jaringan Komputer Nirkabel pada Gedung A dan ingin menghubungkan jaringan
tersebut ke sebuah Gedung B, yang jaraknya kira-kira satu mil. Solusinya
adalah memasang sebuah Directional Antenna pada setiap gedung. Antenna di
Gedung A terhubung dengan jaringan komputer di dalam Gedung A melalui sebuah
Titik Akses (transceiver). Antenna di gedung B juga terhubung pada sebuah
Titik Akses (transceiver) dalam Gedung B sehingga memungkinkan tercipta
Jaringan Komputer Nirkabel antara Gedung A dan Gedung B.

E. The use of directional antennas
Pertimbangan-pertimbangan Dalam Penggunaan
Sementara Jaringan Komputer Nirkabel memberikan fleksibilitas dalam
instalasi dan konfigurasi dan kebebasan berhubungan dengan mobilitas
jaringan

PERANGKAT JARINGAN

Repeater/Penguat
Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.

Hub
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.

Switch
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.

Router
Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

Brigde
Bridge
secara umum dibedakan atas dua bagian yaitu Bridge Lokal dan Bridge Remote. Bridge Lokal menghubungkan dua jaringan LAN secara langsung pada area yang sama secara fisik, misalnya bridging antar gedung yang berdekatan. Bridge Remote menghubungkan dua jaringan yang secara fisik berjauhan. Implementasi yang dilakukan biasanya menggunakan kabel telepon dan modem atau perangkat nirkabel (Wireless LAN, sekarang dikenal dengan istilah WiLAN). Perangkat nirkabel yang paling banyak digunakan adalah yang bekerja pada frekuensi bebas ISM (Industrial Scientific Medic)


Tidak ada komentar: